SEMARANG - Yayasan Wahid Hasyim bersama Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang akan menggelar deklarasi bertajuk “The Unified Great Heroes” pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 09.00 WIB, di Kompleks Kampus II Unwahas, Jalan Nongkosawit, Gunungpati, Semarang.
Ketua I Yayasan Wahid Hasyim sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan, Prof. Dr. KH Abu Hafsin Umar, menyatakan bahwa deklarasi ini merupakan bentuk penghormatan terhadap keteladanan tiga tokoh besar Nahdlatul Ulama (NU): KH Muhammad Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Ketiganya bukan hanya ulama besar, tetapi juga pemikir, pejuang, dan pilar kebangsaan yang berjasa besar dalam membentuk wajah Indonesia. Sudah sepantasnya Unwahas dan warga Nahdliyyin memberikan penghormatan kepada mereka, ” ujar Prof. Abu Hafsin dalam konferensi pers, Selasa (22/04/2025).
Prof. Abu Hafsin menambahkan bahwa deklarasi ini merupakan wujud komitmen Yayasan dan Unwahas dalam menjaga serta menghidupkan warisan intelektual, spiritual, dan nasionalisme yang telah diwariskan oleh para tokoh tersebut.
“Deklarasi akan dilaksanakan bersamaan dengan pengajian akbar oleh Gus Muwafiq, yang juga dikenal sebagai mantan pengawal Gus Dur, ” tambahnya.
Menurut Prof. Abu, ada empat faktor utama yang melandasi penetapan ketiga tokoh tersebut sebagai “The Unified Great Heroes”:
“Pertama, mereka terikat dalam satu ideologi kebangsaan. Kedua, memiliki wawasan kenegaraan yang selaras meski hidup di era berbeda. Ketiga, dipersatukan oleh ideologi keagamaan dan tradisi kepesantrenan. Dan keempat, memiliki satu garis keturunan. Ini adalah fenomena istimewa dalam sejarah bangsa kita, ” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk pengakuan atas pengaruh lintas generasi yang ditinggalkan oleh para ulama besar tersebut.
Unwahas ingin menjadikan momen deklarasi ini sebagai ruang refleksi bersama atas nilai-nilai perjuangan para tokoh NU dalam konteks kekinian. Sebagai institusi pendidikan, Unwahas berkomitmen untuk menjaga ruh perjuangan para ulama dan membumikan Islam rahmatan lil ‘alamin dalam mewujudkan masyarakat yang adil, beradab, dan berkeadaban.
“Dari pesantren hingga ruang kebijakan negara, dari medan perlawanan hingga kursi kepemimpinan nasional, keteladanan mereka adalah warisan moral dan spiritual yang relevan untuk diteruskan, ” tutur Prof. Abu Hafsin.
Sementara itu, Sekretaris Yayasan Wahid Hasyim, Prof. Dr. Mahmutarom, menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum ceramah keagamaan, tetapi merupakan momentum penting untuk memperkuat semangat kebangsaan dan nilai-nilai kemanusiaan.
“Deklarasi The Unified Great Heroes adalah pengingat bahwa bangsa ini dibangun atas kerja sama para tokoh lintas bidang yang menjunjung tinggi nilai persatuan dan kemaslahatan umat, ” tegas Prof. Mahmutarom.
Acara yang mengusung tema “Mewarisi Nilai Perjuangan Ulama, Mewujudkan Indonesia Emas” ini terbuka untuk umum. Sejumlah tokoh nasional dan dzurriyah (keturunan) dari tiga ulama besar tersebut dijadwalkan hadir, termasuk Ibu Shinta Nuriyah Wahid dan putri-putri Gus Dur.
Panitia menargetkan kehadiran 5.000 hingga 6.000 peserta dalam acara tersebut, yang juga akan dihadiri sejumlah tokoh nasional dari Jakarta.
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
(Agus F/Djarmanto-YF2DOI)